Merpati atau burung dara (jawa=doro) sejak dulu telah dimanfaatkan
untuk menghasilkan daging, sport, lomba, pertunjukan dan bahkan untuk
keperluan komunikasi (merpati pos). Untuk keperluan produksi daging
wujud yang paling disukai adalah daging merpati yang masih muda (squab)
atau yang lebih dikenal dengan sebutan piyek. Daging merpati berwarna
gelap, empuk, lembab dan menempati kelas yang sama dengan daging
kepiting, daging sapi muda (veal), atau kambing muda. Squab(piyek)
adalah sebutan untuk anak merpati yang masih berumur antara 25-30 hari,
kelezatan dan keempukan dagingnya akan menurun setelah umurnya lebih
dari 30 hari.
Memilih merpati
Mengetahui bangsa-bangsa merpati cukup penting kiranya kalau kita
sudah mulai tertarik dengan usaha ini. Karena kurangnya pengetahuan akan
strain juga akan berakibat kurang kegunaan ternak yang akan kita
usahakan. Merpati dapat dibagi menjadi tiga kelompok yaitu untuk tujuan
pameran, produksi daging dan penampilan. Merpati untuk pameran dipilih
berdasar pola warnanya, merpati untuk tujuan produksi daging (squab)
dipilih berdasar jumlah anak yang besar-besar dan sehat sebanyak mungkin
dalam jangka waktu yang cukup lama, sedangkan merpati untuk
penampilan(tumbler) dipilih berdasar ketegaran dan penampilan yang
terkontrol di udara.
Sebagai contoh, merpati untuk pameran mempunyai ukuran badan yang
besar, cantik dan tubuhnya seimbang akan tetapi mempunyai kelemahan
yaitu perkembangbiakannya lambat. Oleh karenanya tidak cocok untuk
pemeliaraan yang bersifat komersial, ataupun untuk usaha produksi
sambilan.
Sifat merpati yang baik untuk tujuan daging
Karena tujuan produksi daging (squab) dipilih berdasar jumlah anak
yang banyak, besar-besar dan sehat sebanyak mungkin dalam jangka waktu
yang cukup lama maka perlu memperhatikan sifat berikut :
Secara umum bibit haruslah sehat, tegar dan tahan penyakit
Induk yang dipakai adalah induk yang lincah, punya sifat keibuan (mothering) yang tinggi
Sex libido pejantan tinggi yang ditunjukkan sesaat sebelum betina mulai bertelur dan terus berlangsung selama periode bertelur
Seekor induk seharusnya dapat menghasilkan anak 14-15 ekor setiap tahun dan dapat bertahan selama 4-5 tahun
Ukuran induk tidak terlalu besar karena secara tidak sengaja ukuran
tubuh yang terlalu besar sering tanpa sengaja dapat memecahkan telurya
sendiri dan kurang produktif
Catatan umur induk, umur 2-3 tahun jumlah anak setidak-tidaknya 14-18 ekor, umur 4-5 tahun setidaknya 10-12 ekor anakan
Siklus reproduksi
Perkawinan mulai berlangsung pada umur 5-8 bulan
Produksi telur puncak terjadi antara umur 12-18 bulan dan terus berlangsung sampai 2-3 tahun
Umur produksi yang masih dianggap menguntungkan yaitu tidak lebih dari 5-6 tahun
Untuk pemblelian awal hendaknya membeli pasangan merpati yang
mempunyai catatan produksi (recording). Walau agak mahal akan tetapi
manfaat yang bias diambil insyaallah akan lebih banyak. Tingkah laku
kawin burung merpati berbeda dengan yang lainnya, semangat kawinnya
sangat tinggi dan sang jantan juga ikut andil dalam membuat sarang,
mengerami telurnya serta membesarkan anak-anaknya yang baru saja
menetas. Merpati berpasangan secara tetap sepanjang hidupnya, tetapi
kalau salah satu mati atau dipsahkan oleh manusia maka akan dicarilah
pasangan lain dalam beberapa hari. Tetapi bila yang dipisah itu
dikembalikan, pasangan lama akan terwujud kembali. Oleh karenanya,
mengapa pada kartu undangan pernihakan yang anda terima sering kita
jumpai lambing sepasang merpati.081316843815 juho
Perilaku kawin
Pejantan mulai dengan suatu kegiatan persiapan untuk kawin yaitu
dengan menggembungkan temboloknya, bulu-bulu dimekarkan, sayap
direbahkan serta memperlihatkan penampilan yang tenang. Bila seekor
betina menerima pejantan itu maka pasangan itu mulailah bersatu untuk
meneruskannya. Segera setelah kawin, pejantan akan mencari bahan-bahan
untuk membuat sarang di dalam petak kandangnya
Masa bertelur
Setelah sarangnya selesai dipelrsiapkan atau mendekati akhir
penyelesaian, betina akan mengeluarkan teurnya yang pertama. Telur yang
kedua biasanya dikeluarkan dalam 24 jam berikutnya. Tiap kali masa
bertelur, dapat diharapkan 2 butir telur atau dua ekor anak bisa
dihasilkan. Pengeraman akan segera dimulai dan dilakukan oleh pasangan
itu, baik induk maupun ayahnya. Betina lebih banyak melakukan kegiatan
pengeraman, dan pejantan menggantikannya dalam waktu singkat yaitu dari
pagi sampai siang. Telur yang pertama akan menetas dalam 17-18 hari,
diikuti oleh telur yang ke dua 48 jam berikutnya.
Pakan merpati
Masalah gizi untuk merpati hampir sama saja dengan jenis-jenis unggas
lainnya. Satu perkecualian adalah merpati membutuhkan grit untuk
membantu menggiling dan mencerna biji-bijian yang di makan. Sebenarnya
cukup sederhana saja kalau kita perhatikan, kebanyakan dari kita cukup
memberikan biji-bijian seperti jagung yang kering. Pemberian biji-bijian
yang masih basah atau segar (baru dipanen) dapat menimbulkan diare atau
bahkan kematian pada anak maupun merpati dewasa. Pakan merpati minimum
mengandung kadar protein 14%. Konsumsi biji-bijian merpati antara
100-150 gram/ekor/hari. Pemberian pakan sebaiknya dengan frekuensi 2
kali dalam sehari pada jam yang hampir sama yaitu antara matahari terbit
sampai jam 9 pagi serta antara jam 4 sore sampai matahari terbenam.
Konsumsi hijauan tiap harinya adalah sekitar 100-150 gram untuk setiap
pasang merpati.
Kandang Pada burung merpati yang hidupnya liar, mereka akan mencari
tempat-tempat yang tinggi, terlindung dari angin, hujan serta
hewan-hewan pemangsa (predator). Manusia telah membuat modifikasi namun
tetap memperhatikan prinsip-prinsip tersebut dalam membuat kandang untuk
merpati. Kandang merpati pada dasarnya ada dua macam : yaitu kandang
pasangan tunggal (single pair) dan kandang pasangan ganda (multiple
pair). Kandang seharusnya menghadap ke arah sinar matahari, akan tetapi
untuk Indonesia (tropis) tidak masalah karena cahaya matahari tersedia
dalam jumlah yang melimpah. Kalau kita memperhatikan di perdesaan atau
lingkungan kota, kandang merpati (pegupon) ditempatkan di depan rumah
atau di atas rumah akan tetapi tetap mengikuti prinsip-prinsip di atas.
Peralatan yang dibutuhkan
Mungkin yang ada dalam benak kita peralatan untuk beternak merpati
adalah peralatan yang sulit didapat dan kalau mendapatkannya harganya
pun mahal. Peralatan untuk beternak burung merpati tidaklah semahal yang
kita bayangkan, bahkan peralatan ala kadarnya pun sudah cukup.
Peralatan yang diperlukan untuk beternak merpati antara lain tempat
pakan, minum, tempat untuk grit, nesting bowl, dan tenggeran. Tempat
pakan, minum dan grit bisa kita beli di pasar-pasar burung atau kalau
ingin berhemat kita buat dari bambu pun jadi, sedangkan untuk sarang
kalau bisa berbentuk cekung. Bentuk yang cekung akan dapat membuat
nyaman merpati untuk mengerami telurnya dan mencegah anaknya yang masih
kecil terjatuh.
Tatalaksana pemeliharaan
Merpati sama seperti burung lainnya yaitu gampang terkejut, oleh
karenanya jangan membuat kaget terutama pada malam hari terhadap induk
yang sedang mengeram. Kejutan dapat mengakibatkan induk kabur (kawus)
sampai pagi hari sehingga telur-telur yang dierami akan kehilangan panas
sepanjang malam itu sehingga mengakibatkan kematian embrio. Kalau ada
telur yang retak, ukurannya terlalu kecil atau tidak normal sebaiknya
disingkirkan saja, dengan begitu pasangan induknya akan segera bertelur
lagi. Sekitar 17-18 hari setelah pengeraman, pastikan bahwa telur itu
sudah menetas dan anak yang menetas normal yang pada umumnya badan belum
berbulu dan mata masih terpejam. Apabila yang menetas hanya satu ekor
saja, maka tunggulah sampai 2-3 hari lagi. Kalau memang ternyata anakan
yang menetas hanya satu ekor maka pemeliharaannya bisa tetap pada induk
tersebut atau dititipkan pada induk yang lain yang mempunyai anak cuma 1
ekor juga. Dengan begitu pasangan yang anaknya di titipkan pada
pasangan lain akan mulai berproduksi lagi.
Setelah umur 10 hari, anak merpati perlu di amati lagi. Mata anak
merpati akan mulai terbuka dan bulu mulai tumbuh. Pada tahap ini anak
merpati mulai memanfaatkan biji-bijian bersamaan dengan susu merpatia
dari induknya. Pada umur 25 hari anak-anak dipilihi mana yang bisa
segera dipotong atau dijual. Penjualan biasanya pada umur 26-30hari.
Standar untuk menetapkan kapan anak sudah bisa dijual atau belum apaila
anak telah tumbuh bulu-bulu jarum di bawah sayap dan di badannya.
Apabila bulu jarum itu belum lengkap maka penjualan bisa ditunda 2-3
hari ke depan.
Oleh S Setyaningsih Andro